ISI HATI

tidakah kau merasa iba terhadapku ....hatiku terasa tersayat mendengar pernyataan itu ,yang membuat hatiku makin ciut terbawa suasana perasaanku yang tak hentinya merasakan kepedihan jiwa yang tak berujung .kebersamaan kita kadang-kadang itu hanya halusinasi di mataku fatamorgana yang ku lihat .namunm keiklasan hatimu tak kunjung menjadi hidayah dalam masa depanku .apakah akan jadi kenyataan hidup yang sesungguhnya.satu biduk bahtera yang kini terombang ambing di bawa seorang nahkoda yang masih menyimpan sejuta angan untuk mendapatkan yang di impikannya.oh tuhan apakah aku sanggup melalui semua ini?....hanya aku dan ENGKAU yang mengetahui apa yang aku rasakan saat ini......katanya sambil lirih ,ia pun menghapus air mata di kedua belah pipinya sambil ia sandarkan kepalanya di balik bantal yang sudah basah yang d jatuhi air mata sejak iadi mengunci pintu di kamarnya.hanya mujijat yang yang di harapkannya. hanya kata itu yang bisa untuk mencoba mengerti dengabn apa yang ia rasakan saat ini.ia pun mencoba untuk mencurahkan isi hatinya dengan goresan tinta dan secarik kertas yang ia ambil tergeletak di atas meja.semula ku coba untuk bangkit kembali dari keterpurukan masa laluku yang membuat puing -puing kehidupanku yang sulit tik ku tata kembali .tapi ada seberkas sinar yang mencoba untuk membuat aku bangkit dari keterpurukan itu .......ya satu ruang waktun yang telah menjawabnya...

ia pun terhenyak dari gontaian tulisan polos yang tak henti-hentinya ia pandangi.

semakin ku coba untuk membuat suasana ini biasa-biasa saja,tapi semakin pedih yang ku rasakan .........tak terasa jatuh lagi air mataku .betapa cengengnya aku....rasa sakit itu kembali datang menghantui aku lagi,...trauma itu mungkinkah akan aku rasakan lagi..ya ALLOH apakah aku sanggup melaluinya?..tak henti-hentinya ia bertanya sama yang kuasa,seiring jatuhnya kata -kata yang di ucapkan darinya...sejak itu juga ia merasakan rasa sakit hati yang berkepanjangan ,penderitaan yang tak bertpi penantian tak berujung.gak lama,ia pun tarik napas dalam-dalam...ia pun bergumam ..betapa adilnya yang maha kuasa dan begitu maha pengasih lagi maha penyayang wahai sang khalik.setiap desah napasku ...kau selalu mengajarkan arti syukur ..gumamnya.....
lalu dengan langkah gontai ia pun pergi berlalu dari ruangan itu menuju kamar mandi ,diambilnya air wudhu tuk solat dan berdoa.satu jam telah berlalu ia pun merebahkan diri d selembar karpetlusuh dengan d ganjal bantal.ia pun mulai menerawang jauh ke depan sambil berangan-angan terbesit kembali nama seorang perempuanyang sangat ia kagumidan sangat ia cintai seumur hidupnya,,...betapa sia-sianya aku di matanya.ia mengaguminya dan berandai-andaibetapa bahagianya aku seandainya aku yang jadi dewi dalam hidupnya ,